Perahu Kehidupan - Di kesempatan kali ini Kami Akan Membahas Masalah kenapa manusia tidak bisa melihat jin dan apakah benar manusia bisa melihat jin.
Yang seperti kita ketahui sekarang ini ada sebagian dari kita bisa melihat jin dengan kasat mata (mata telanjang ) dan di sisi lain ada sebagian dari kita tidak dapat melihatnya mari kita simak pembahasan berikut ini, jika ada kekurangan atau kesalahan silakan berkomentar, karena disini di pengaruhi keterbatasan ilmu kami, dan kami di sini mengutip dari beberapa sumber yang ada.
Menurut Al Qusyairi : Allah telah memberlakukan adat bahwa bani adam ( Manusia) tidak bisa melihat syetan hari ini.
Ashab kami berkata : mereka jin bisa melihat manusia karena Allah ta'ala menciptakan indera (khusus) pada mata mereka dan manusia tidak bisa melihat mereka karena Allah ta'ala tidak menciptakan indera ini di mata manusia .
Dalam surat al A'raf ayat 27 Allah :
يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ : مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ
" Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."
Sebagian ulama berkata bahwa dalam ayat ini terdapat dalil bahwa jin tidak bisa dilihat, ada yang berpendapat bisa saja terlihat karena Allah ta'ala ketika berkehendak memperlihatkan mereka maka Allah membuka jasad mereka hingga terlihat. Menurut an Nahhas ayat itu menjadi dalil bahwa jin tidak terlihat kecuali di zaman kenabian untuk menunjukkan atas kenabiannya, karena Allah azza wajalla menciptakan mereka sebagai makhluk yang tidak terlihat hanya saja bisa terlihat jika berpindah dari bentuknya, dan itu termasuk mu'jizat yang tidak terjadi kecuali di zaman kenabian.
Menurut mu'tazilah, manusia tidak bisa melihat jin karena jisim jin sangat halus dan lembut, sedangkan jin bisa melihat manusia karena tebalnya jisim manusia dan jin bisa melihat sebagian jin lainnya karena Allah ta'ala memperkuat cahaya penglihatan jin dan menambahkannya.
Jikalau Allah menambah kuatnya penglihatan kita maka kita bisa melihat mereka sebagaimana kita bisa melihat pada sebagian kita yang lainnya, dan jika Allah ta'ala mempertebal jisim mereka dan penglihatan kita tetap seperti ini maka kita juga bisa melihat mereka.
Jadi, menurut mu'tazilah, manusia bisa melihat jin tergantung tambahnya tebal jisim jin atau tambahnya kekuatan penglihatan manusia.
Sumber rujukan kitab.
Dalam Tafsir al Qurtuby (7/167) :
من حيث لا ترونهم قال بعض العلماء : في هذا دليل على أن الجن لا يرون ; لقوله من حيث لا ترونهم قيل : جائز أن يروا ; لأن الله تعالى إذا أراد أن يريهم كشف أجسامهم حتى ترى . قال النحاس : من حيث لا ترونهم يدل على أن الجن لا يرون إلا في وقت نبي ; ليكون ذلك دلالة على نبوته ; لأن الله جل وعز خلقهم خلقا لا يرون فيه ، وإنما يرون إذا نقلوا عن صورهم . وذلك من المعجزات التي لا تكون إلا في وقت الأنبياء صلوات الله وسلامه عليهم . قال القشيري : أجرى الله العادة بأن بني آدم لا يرون الشياطين اليوم .
Dalam Tafsir al kabir :
قال أصحابنا : إنهم يرون الإنس ؛ لأنه تعالى خلق في عيونهم إدراكا ، والإنس لا يرونهم ؛ لأنه تعالى لم يخلق هذا الإدراك في عيون الإنس ،
وقالت المعتزلة : الوجه في أن الإنس لا يرون الجن ، رقة أجسام الجن ولطافتها . والوجه في رؤية الجن للإنس ، كثافة أجسام الإنس ، والوجه في أن يرى بعض الجن بعضا ، أن الله تعالى يقوي شعاع أبصار الجن ويزيد فيه ، ولو زاد الله في قوة أبصارنا لرأيناهم كما يرى بعضنا بعضا ، ولو أنه تعالى كثف أجسامهم وبقيت أبصارنا على هذه الحالة لرأيناهم ، فعلى هذا كون الإنس مبصرا للجن موقوف عند المعتزلة : إما على زيادة كثافة أجسام الجن ، أو على زيادة قوة أبصار الإنس
Seperti yang telah di tuliskan di atas Jika Ada kekurangan dan kesalahan, Mohon di Koreksi Balik. Wallahu a'lam
EmoticonEmoticon