Saturday, October 21, 2017

Kisah Al Marhum Tgk. Syech H Adnan Mahmud (Nek Abu Bakongan)


PerahuKehidupan.com -  Tgk. Syech H Adnan Mahmud yang akrab disapa Nek Abu atau Abu Bakongan, beliau meninggal dalam usia 106 tahun. Berita berpulangnya Abu Adnan menyebar secara cepat di kalangan masyarakat Aceh, khususnya Aceh Selatan. Bahkan dalam waktu singkat informasi itu berkembang hingga ke berbagai plososk di kawasan Aceh, bahkan hingga keluarga aceh, Malaysia dan lain sebagainya.

Berbagai kalangan datang melayat ke rumah kediaman al - marhum, baik dari kalangan pejabat negara, ulama terkemuka, tokoh masyarakat dan masyarakat umum lainnya, dan dari berbagai kabupaten juga hadir di Kompleks Dayah Ashabul Yamin yang didirikan al - marhum. 

Jenazah almarhum dishalatkan di Masjid Baitul Halim yang dihadiri sedikitnya ribuan jamaah, sekitar pukul 13.30 WIB jenazah dimakamkan di Kompleks Pesantren Ashabul Yamin, yakni di samping makam Ummi Hj Hasani (istri almarhum). Semasa hidupnya almarhum menyebut bangunan itu sebagai “Taman Rohani”.

Abon Hasbi Nyak Dywa, salah seorang ulama karismatik dari Kuta Fajar Aceh. Selatan menyampaikan sambutan dan pelepasan jenazah al - marhum. 

Abu Adnan Mahmud meninggal dalam usia sangat tua, yakni umurnya telah mencapai 106 tahun. Beliau meninggal setelah satu pekan kembali dari Malaysia untuk berobat tumor pada tenggorokan (di bawah lidah) yang dideritanya dalam beberapa bulan terakhir.
Abu Adnan mahmud beliau lahir pada tahun 1905. Al - marhumah istrinya bernama Hj Hasani. Pasangan ini mempunyai tujuh putra, 35 cucu. Al - marhum Abu  menamatkan pendidikan dayahnya di Darussalam Labuhan haji Aceh Selatan, beliau merupakan salah seorang murid tertua dari Syekh Muda Wali al-Khalidy, ulama yang tersohor di Aceh. 

Dalam sejarah hidupnya, Abu Adnan dikenal sebagai seorang ulama yang teguh dalam prinsip Ahlussunnah wal Jama'ah dan bermazhab Syafi'i. 

Al - Marhum Abu Adnan mahmud Selain mengajarkan ilmu agama di Dayah Ashabul Yamin, Abu juga pernah berkecimpung di dunia politik. Beliau pernah duduk menjadi anggota dewan (DPRD) Provinsi Aceh dua periode (1971-1981).

Haul Perdana Nek Abu Adnan Bakongan

Sekitar empat ribuah jama’ah menghadiri acara peringatan hari ulang tahun (Haul) wafatnya ulama kharismatik Tgk. Syech H Adnan Mahmud atau yang kerap disapa sebutan Nek Abu Adnan Bakongan, genap satu tahun sudah Nek Abu Adnan Mahmud berpulang kerahmatullah. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa Nek Abu Adnan Mahmud adalah sosok ulama yang tertua ketika ia masih hidup, ia menjadi ayah bagi para Ulama- Ulama Aceh. 

Al- Marhum Abu Adnan Mahmud juga seorang mursyid daripada Thariqat Naqsyabandiyah dan beliau juga sering mengijazahkan berbagai macam thariqat kepada santri- santrinya (Anak didiknya) dan umat Islam (Masyarakat).

Acara peringatan Haul Nek Abu Adnan Bakongan yang dimulai sejak Selasa Malam, yang diisi dengan khataman Al Quran, Shamadiayah dan Tahlil, Tausyiah dan peletakan batu pertama perluasan Makam Nek Abu Adnan Bakongan. Dalam acara itu dihadiri oleh Alumni Dayah Ashabul Yamin, Bakongan, Aceh Selatan, para pimpinan- pimpinan dayah, Teungku- Teungku dayah baik dari Aceh, Jambi, Padang, Riau dan Palembang, juga turut hadir unsur pemerintah Aceh Selatan, juga tokoh- tokoh lainnya.

Acara yang dipusatkan dikomplek dayah Ashabul Yamin, Bakongan, Aceh Selatan berjalan dengan khidmat dan baik. dalam tausyiah yang disampaikan oleh muridnya Abon Hasbi Kota Fajar, beliau menuturkan sejarah panjang kehidupan sosok Nek Abu Adnan Bakongan yang patut diteladani oleh umat manusia dan mengikuti jejak langkah- langkahnya serta melanjutka perjuangan beliau. tegas Abon Hasbi Nyak Diwa, Ulama kharismatik asal Kota Fajar ini dalam pidato beliau.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)